Senin, 04 Januari 2010

mabok uas...

huaaaaaa,
streeeeesss abisss, uas numpuk!
produksi blm kelar jg, blm masuk editing pula, deadline semakin mendekat.
cyber blm bikin majalah online, besok deadline nya, masyaallah....
capeeee dikejar kejar!
eh yg sekelompok produksi sm gw, pada ga peduli amat siii sm tgs?! kelarin brg sii, ni tugas kelompok x bkn individu.
terusss, sebel de sm temen sekelompok gw, ada yg ga sadar gt kalo dia sekelompok sm gw!
yg lbh najissss tralala lg, gw sms dy "eh pd egois bgt sii, ga mikirin tugas produksi." eh tu org balas "loh, emang apanya lg peh yg blm.?" toeng, asli gw langsung malas membalas smsnya dan ketemu orangnya!
TERIMAKASIH ia kawan telah membalas sms gw.
amit amit gw sekelompok lg sm lu, ogaaaaaaah!

uas uas dan uas, musim uas niiii.
br satu matkul yg kelar uas, selebihnya menanti seperti kereta apiiii yg panjang..
hmmm, kerja rodi euy..
kelar uas, time to liburaaaaaaaan!
asikk. asikk. asikk.

Kamis, 29 Oktober 2009

trevelling itu menyenangkan..

seruuu.. trevelling ke greencanyon, asli indah bgt pemandangannya, mantabsss.!
berangakat jam2 pagi naik mobil kijang capsul, berisikan 9 orang anak manusia yg terdiri dari 4 wanita dan 5 pria, sempit sempitan dlm mobil, pegel abisss menempuh perjalanan hampir 10jam dari jakarta. modal tanya ke penduduk sekitar arah pangandaran dan greencanyon kemana karena ber9 orang ini ga tau lokasi tepatnya. bener juga si kata pepatah" Malu bertanya sesat di jalan". untungnya kita ber9 orang bukan termasuk orang yg untuk malu bertanya pada siapapun.
hahahahaha. sampe tol bandung jam 4pagi, sudah disambut dengan perbaikan jalan tol jadi sedikit menghambat perjalanan menuju greencanyon. yg prediksi kita berangkat dihari bukan liburan ga bakal macet ternyata salah total.! jenuhnya macet ga berasa karena temen temen yg sinting doyan ngelawak. hahahahha. ohiya, ada cerita seruu nii, kita kan emang uda berencana berangkat jam2 pagi dan ngumpul dirumah iif, terussss teman ku desi, dia ternyata blm dapat izin dari mamanya buat trevelling ke greencanyon dan ia pun ga blg kalau mau berangkat jam 2pagi. nah loh, tiba tiba desi mnt izin ke mamanya dan mamanya ga mengizinkan desi buat pergi, nangislah desi meraung raung, sampe pacarnya desi bang ical ikut meyakinkan desi ga akan knp knp ko kan perginya jg sm temen temen yg ibu uda kenal dari sma. yang lucu, haryo mampir kerumah desi sebelum dia jemput lina, terussss haryo di "semprot" sm mamanya desi. haryo telvon gw dan blg klo dia di omelin mamanya desi. hahahahahaha. kesian de haryo.!
jam 12 apa jam 1siang ia baru sampe greencanyon, lupa tepatnya jam berapa. lanjut ke Batu Karas, buat cari hotel. kata penduduk sekitar si banyak penginapan, resort,hotel di batu karas. 10 sampai 15 menit deh dari greencanyon ke batu karas. nemu juga resort yg view buat narsis foto foto mantabsss dan emang nyaman buat istirahat dan murah jg buat kita. hehehehe. maklum ia budget terbatas.! dilanjut lg nanti ia, ka alva lg ngejelasin cara bkn avatar. lanjut lagi nii.. kelar chek in di resort langsung pesen makan siang, bagian wanita deh tu yg ngurusin makanan, laki laki mah nerima beres aja asal perut kenyang makan apaan jg jadi aja.. selesai makan, istirahat dl sebentar, bersih bersih, solat dan jam setengah 3 sore rapi rapi goes to greencanyon.. sampai di hulu, seruuuu bgt pin buru buru naik perahu dan berenang. sebelum naik perahu, kita narsis dulu, itu mah kewajiban yg tidak boleh terlupakan. hehehehehe. main di air ga terasa tiba tiba waktu sudah menujukan pukul 17.00 wib, dan waktu bersenang senang habisss, haruss balik ke resort dan kita berebutan kamar mandi. hehehehehehe. beres mandi, solat magrib dan cari makan malem dehh, liat pantai pangandaran malam hari, serem ombaknya besar.. ada nelayan lg jaring ikan, terussss gw tawar ikan dan berhasil, 1kilo ikan bawal dibeli dengan harga 17rb rupiah saja. makan malam dengan ikan bakar kita.. asiiiik.
kelar makan solat isya dan tidur deh.. besok pagi harus check up jam 1 siang paling lambat.
perjalanan trevelling menyenangkan bareng teman teman ku... lagi yuuu nero trevelling bareng..

pulau rambut, di kepulauan seribu, jakarta.










Jakarta beruntung memiliki Kepulauan Seribu. Sebab, itu menyebabkan Jakarta memiliki predikat sebagai satu-satunya ibu kota negara di dunia yang memiliki taman nasional laut.

Salah satu pulau yang ada di bawah pengawasan Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (BTNLKpS) adalah Pulau Rambut, yang acap disebut sebagai "surga burung".

Pulau seluas 90 hektar, 45 hektar di antaranya adalah wilayah daratan, ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, baik flora maupun fauna.

Di Pulau Rambut, yang sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai kawasan suaka margasatwa ini, pada Maret sampai Juni terdapat sekitar dua juta burung.

"Sebagian besar fauna penghuni Pulau Rambut adalah burung. Sebanyak 22 jenis burung merandai (burung air) dan 39 jenis burung darat. Sebagian besar burung air atau burung laut adalah burung penetap yang menghuni Pulau Rambut sepanjang tahun," kata Kepala BTNLKpS Sumarto di sela-sela kunjungan ke Pulau Rambut, Rabu (15/8).

Yang menarik, burung-burungini memiliki perilaku migrasi ke Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu untuk mencari makan pada pagi hari dan kembali ke Pulau Rambut pada sore hari untuk beristirahat.

Untuk menuju Pulau Rambut, Anda dapat menggunakan speedboat dari Marina Ancol dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, dari Muara Angke dengan perahu motor (sekitar 90 menit), dari Pelabuhan Kamal dengan perahu motor (sekitar 60 menit), dan dari Tanjung Pasir, Tangerang, dengan perahu motor (sekitar 30 menit).

Menyusuri Pulau Rambut, pengunjung disarankan menggunakan topi karena siapa tahu, dalam perjalanan, kepala Anda terkena kotoran burung. Jangan heran jika di sepanjang perjalanan, Anda berpapasan denganbiawak ataupun melihat ular sedang asyik tidur di dahan pohon. Biawak itu bisa melintas di depan kita. saya sarankan anda untuk membawa air mineral, cemilan makanan ringan, karena di pulau rambut tidak ada warung yg menjual makanan ataupun minuman.

Inilah yang membuat banyak pengunjung mendapatkan pengalaman luar biasa sebab ini bukan kebun binatang. Di Pulau Rambut, kita bisa melihat langsung ular piton sepanjang 10 meter dan berat 50 kilogram sedang bercengkerama di batang pohon.

Untuk memudahkan pengunjung melihat burung-burung dari kejauhan, BTNLKpS membangun menara setinggi 15 meter. Di sini pengunjung dapat melihat burung-burung yang mendiami pohon. Dari kejauhan bahkan seolah pohon-pohon itu "pohon burung" karena sejauh mata memandang, yang terlihat memang selalu burung.

Jenis burung laut yang hidup di Pulau Rambut antara lain cangak merah (Ardea purpurea), cangak abu (Ardea cinerea), kuntul besar (Egretta alba), kuntul kecil (Egretta garzetta), kuntul karang (Egretta sacra), bluwok (Mycteria cinerea), roko-roko (Plegadis falcinellus) , pecuk ular (Anhinga melanogaster) , kuntul sedang (Egretta intermedia), dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis).

Kamis, 22 Oktober 2009

pantai ujung genteng, Sukabumi Jawa Barat

Ujung Genteng merupakan daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat yang terletak di desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi dengan jarak tempuh sekitar 220 kilometer dari Ibu Kota Jakarta atau 230 kilometer dari Kota Bandung. Waktu tempuhnya sekitar enam atau tujuh jam perjalanan bermobil. Selain jalannya cukup mulus juga terdapat beberapa jalur alternatif serta sarana angkutan umum yang memadai menuju tempat tujuan. Saya sarankan anda menyiapkan obat anti mabuk, karna perjalanan yg berliku-liku dan sangat melelahkan sekali. Anda juga sebaiknya mempunyai teman untuk bergantian menyetir kendaraan.

Pantai Ujung Genteng memiliki karakteristik umumnya pantai selatan Pulau Jawa yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Walaupun demikian, pantai ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan pantai Pelabuhan Ratu yang terkenal rawan dan sering merenggut korban jiwa karena ombaknya yang ganas. Walaupun pantai Ujung Genteng menghadap bebas ke Samudera Hindia, namun ombaknya yang besar tak membahayakan pelancong yang gemar bermain-main di laut. Ombak besar dari tengah samudera lebih dulu pecah berserak lantaran terhalang gugusan karang laut di depan bibir pantai, sehingga kita dapat menikmati alam dengan pantai yang indah, aman, dan nyaman. Anak-anak boleh berenang di laut sepuasnya dan memungkinkan memandang sekumpulan ikan berwarna-warni di sela-sela batu karang, menandakan betapa alaminya lingkungan Ujung Genteng.

Jangan Khawatir kendaraan Anda kehabisan bahan bakar ketika berwisata ke ujung genteng?
Sekarang Anda tidak perlu kahwatir lagi, karena pada tanggal 9 Maret 2009 kemarin sudah diresmikan Stasiun pengisian bahan bakar baru di kampung Cimaja sekitar 500 meter setelah terminal surade yang beroperasi 2 x 24 jam sehari.
Sebelumnya di surade juga sudah ada SPBU yang juga beroperasi 2x24 jam di kampung Cibarehong sekitar 2 km sebelum terminal surade.

Rabu, 21 Oktober 2009

greencanyon, Ciamis


Green Canyon menyimpan pesona luar biasa. Perpaduan antara sungai, lembah hijau, hutan lindung, dan aneka stalaktit-stalakmit.

Keindahan berbalut kesunyian, bagai surga yang tersembunyi.
Green Canyon mulai dikembangkan pada tahun 1989, namun pada awalnya belum memiliki dermaga, sehingga banyak perahu yang berebutan penumpang. Tapi setelah dikelola oleh Kompepar dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, perahu yang boleh beroperasi dibatasi hanya 20 perahu perhari. Perahu itu milik masyarakat disini, ada sekitar 75 perahu yang terdaftar. Green Canyon atau sering disebut oleh masyarakat setempat Cukang Taneuh yang berarti jembatan tanah, terletak di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, Ciamis, Jawa Barat. Jaraknya sekitar 31 kilometer dari Pangandaran atau sekitar 393 Km dari Jakarta. Nama Green Canyon sendiri sebenarnya dipopulerkan oleh Frank dan Astrid, turis dari Perancis dan Swiss, yang pada tahun 1990 datang ke Cukang Taneuh. Dari dermaga Cisereuh, wisatawan menyusuri sungai yang airnya berwarna kehijauan. Perahu hanya bisa mengangkut penumpang maksimal lima orang saja dan diawaki oleh dua orang yang bertugas mengoperasikan motor dan satu lagi mengatur arah dan menjaga penumpang di depan. Sepanjang perjalanan sesekali terlihat biawak berenang di pinggir sungai lalu menghilang ke semak-semak. Sungai Cijulang memang membelah hutan lindung yang masih lebat ditumbuhi pepohonan dan didiami oleh binatang liar salah satunya biawak. Jarak dari dermaga ke Cukang Taneuh sekitar 3 kilometer atau ditempuh dalam 15 menit. Walaupun siang itu matahari menyengat tapi udara terasa sejuk, mungkin suplai oksigen dari hutan sekitar memberikan kesejukan dan kenyamanan. Setibanya di Cukang Taneuh Tidak kurang dari 10 perahu telah bersandar di mulut goa. Ternyata perjalanan tadi belum seberapa, pemandangan fenomena lainnya masih tersimpan di dalamnya. Sebenarnya Sungai Cijulang ini membelah tebing, tapi ada bagian dimana terbentuk jembatan tanah yang menghubungkan bagian atas kedua tebing. Masyarakat setempat menamakan daerah wisata itu Cukang Taneuh yang artinya jembatan tanah.
Setelah turun dari perahu dan menapaki bebatuan untuk melewati bagian dasar jembatan tanah tersebut, nampaklah keindahan alam. Di kedua sisi sungai menjulang tebing yang hijau, dibeberapa bagian terdapat stalaktit dan stalakmit, serta relief-relief dinding tebing yang terbentuk alami selama jutaan tahun makin membuat wisatawan berdecak kagum.
Tidak hanya itu, bila wisatawan ingin menyaksikan pemandangan yang lebih indah lagi bisa berenang sekitar 10 ke dalam dengan menggunakan pelampung. Begitu sampai, pemandangan paling menakjubkan terpampang dihadapan, gemericik air yang tiada henti menyerupai hujan membasahi dinding tebing dan bebatuan. Daerah ini disebut Hujan Abadi, karena walalupun kemarau, air yang keluar dari dinding tebing ini tidak pernah surut. Masih belum habis mengagumi dan mengabadikan keindahan ini, tour guide mengajak untuk naik ke tebing setinggi 15 meter menuju kolam pemandian. Konon dipercaya siapapun yang mandi di tempat itu akan awet muda, lancar jodoh dan rejekinya.banyak tebing tebing tinggi dan anda harus mencoba terjun dari tebing yg tingginya lebih dari 5meter , parcaya atau tidak adrenalin anda akan terpacu.


Tips Perjalanan
Bila memutuskan untuk datang ke Green Canyon, sebaiknya siap untuk menempuh perjalanan yang melelahkan, karena waktu tempuhnya bisa 10 jam dari Jakarta. Bagi yang membawa mobil pribadi, sebaiknya ada orang yang bisa bergantian menyetir. Disarankan juga untuk membawa obat anti mabuk, karena perjalanan yg berkelok kelok. Green Canyon dibuka sejak pukul 09.00 sampai 17.00 wib, ongkos perahu Rp 75.000 – PP. Sewa pelampung Rp .5000 per pelampung. Siapkan juga pakaian ganti dan handuk apabila ingin berenang. Percaya atau tidak ada pantangan untuk tidak berkata-kata kotor dan menyebut ‘buaya’ selama berada di Green Canyon. siapkan juga budget lebih sekitar Rp 75.000 sampai Rp 100.000 untuk tips tour guide yg sudah mengantar kita berenang ke hulu. jika ingin foto foto saat berenang disarankan anda membawa kantong plastik untuk melindungi camera anda dari air yang menetes dari atas ataupun jatuh ke air.

Kamis, 10 September 2009

hari pertama blogging

susah susah gampang sii bikin blog..!
tapi bikinya dibantuin ka alva jd lumayan gampang de.. hehehehehe..
internet kampusss payah ah, lemot.! uda biasa sii tp kan klo lg dibutuhin cpt untuk menunjang aktivitas kampus jd bikin ribeddd.
ka alva yg sabar ia ngajarin qt, hahhahahhaa.